Kamis, 04 Januari 2018

Perbandingan Memakai Fasilitas Internet dan Mobile Banking BRI, Mandiri dan BNI/BNI Syariah



Pada zaman sekarang ini sudah menjamur yang namanya Belanja Online. Aplikasi Bukalapak, Shopee, Tokopedia, Lazada, JbID, Blibli, dsbg merupakan website belanja online yang penggunanya ratusan juta orang. Tidak heran bank di Indonesia mulai menjadikan hal ini sebagai sasaran empuk, karena belanja online kaitannya dengan pembayaran melalui uang elektronik. Para konsumen melirik bagaimana pembayaran yang simpel, cepat dan mudah. Jawabannya adalah dengan munculnya aplikasi mobile banking maupun internet banking.

Di thread ini saya akan membahas masing-masing fasilitas yang ditawarkan 3 bank terkemuka ya, versi saya hehehe 

1.    Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan Bank yang sudah tersebar sampai ke pelosok desa. Hampir di setiap desa di Lumajang sudah terdapat kantor cabangnya. Hampir lho ya tp beneran deh banyak banget kantor cabangnya hehehe. Awal punya tabungan, aku pakai BRI buat persiapan kuliah (biar ibuku gampang kiriman uang dulu soalnya aku kuliah di Surabaya). Pakai ATM pastinya, sekalian disettingkan SMS Banking sama CS nya. Lama kelamaan hidup di Surabaya semakin keras, pulsa sangat diidam-idamkan dan diemani, karena sekali SMS buat cek saldo habis sekitar Rp. 500 kalau ga salah (lupa sih tepatnya berapa ) Nah, aku termasuk orang yang suka cek saldo, kali aja saldo dari ibu sudah masuk whihihii. So, itu kekurangannya SMS Banking BRI, pake pulsa hahaha namanya juga sms, semua orang tau klo pake pulsa hee
Next, aku daftarkan internet banking BRI. Daftar dulu di ATM, trus diaktifkan di Cabang BRI terdekat dibantu oleh CS untuk bisa bertransaksi seperti beli pulsa ataupun transfer. Dan, lagi-lagi, tokennya lewat SMS (pake pulsa lagi). Kalau sekedar cek saldo dan mutasi rekening tidak memakan pulsa (hanya butuh koneksi internet). You know me, lah..sebel...ada lagi mobile BRI, pake pulsa lagi (jadi seperti di sinkronkan si aplikasi dengan sms otomatis) ah intinya pake pulsa. Akhirnya aku merelakan BRI ku, Bye BRI...aku bukan raja pulsa sehingga terpaksa aku tinggalkan dirimu :’)
2.    Bank Mandiri

Awal mula pake Mandiri karena penyedia beasiswaku mewajibkan pake Mandiri, jadi ya bikin Mandiri secara kolektif dengan teman-temanku. Daripada cek saldo bolak balik ATM, buat cek uda turun apa belum beasiswaku pada tiap bulannya, so aku daftarkan internet banking Mandiri. Kalian cukup daftar di ATM, lalu log in di internet banking mandiri. Sudah bisa digunakan untuk cek saldo dan mutasi rekening. Untuk mengaktifkan fitur transaksi spt transfer dan pembelian pulsa dll, kalian harus datang ke Cabang Bank Mandiri terdekat untuk mengaktifkannya dan membeli token seharga Rp. 20.000. Nggak ada minimal transfer, transfer Rp. 100 pun bisa wkwkwk. Selain itu Mandiri juga menyediakan Mandiri Mobile untuk di smartphone.
Namun sekarang dari Internet maupun Mandiri mobile, pengguna sudah digiring untuk memakai Mandiri Online yang bisa didownload di Playstore, jadi kalian nggak perlu repot-repot bawa Token kemana-kemana wwkkwkw
Pengguna Mandiri Internet dan Mandiri Mobile yang belum log in ke Mandiri Online masih bisa menggunakan keduanya. Namun, jika sudah masuk ke Mandiri Online, sudah tidak bisa log ke keduanya tersebut. Fiturnya? Sudah pasti enak yang Mandiri Online dong. Percaya deh! Cepat, mudah dan simpel. Kalian transfer sekecil apapun bisa wwkwkwk heemm gabisa diungkapin kata-kata wkwkwk. Untuk menikmati fitur ini, kalian harus daftar Mandiri yang apa ya namanya, pokoknya ada potongan perbulan itu lho..hehehe Kalau kalian daftar yang Mandiri Simpanan Pelajar (SimPel) yang mana tiap bulannya bebas biaya administrasi, kalian tidak bisa menikmati fitur ini.  Soalnya aku mau daftarin Mandiri Online adekku yg lagi pake SimPel, nggak bisa. Aku cross check ke Kantor Mandiri terdekat, ya itulah jawaban yang aku dapatkan. Itu minusnya menurutku dan potongan potongan saldo itu, biaya administrasi, monthly fee card ah entahlah apa itu hehehe *btw ini mbak penulis perhitungan banget ke uang deh hahaha
Overall, Mandiri Online bagus banget aplikasinya dan mempermudah transaksi.

3.    Bank BNI Syariah

Ngikuti tren teman-teman kantor banyak yang pake BNI Syariah, katanya nggak ada potongan saldo tiap bulannya dengan akad wadiah. Wah, ngiler juga aku. Tapi lama mikirku antara bikin BNI Syariah dan tidak karena kata temen-temenku nggak ada fitur IB maupun mobile bankingnya, adanya yg BNI konvensional. Pupus sudah...jjejeeng tunggu dulu. Dengan berbekal aku niat nabung ke BNI Syariah, biar ga gampang cek saldo karena nggak ada fitur itu, biar aku nggak mengentengkan kalau aku punya tabungan dan kalap belanja online, akhirnya aku buka BNI Syariah. Sumpah aku nggak ngarep ini BNI Syariah bisa pake IB maupun Mobile Banking. Ternyataaa BISA HAHAHAHA. You know, niatku biar nggak sering2 cek saldo malah ngilang entah kemana, yang ada aku malah daftar IB dan Mobilenya whahahaha. Di Lumajang, BNI Syariah hanya ada SATU KANTOR CABANG. Bersabarlah jika ingin membuka tabungan di sini, karena pelayanan CS dan Teller masing2 satu orang, jadi bersabarlah...
Setelah buka tabungan, aku pulang buat pikir-pikir, mau daftar Internet Bankingnya nggak ya, aah ternyata endingnya aku berangkat ke ATM buat registrasi e-channel lalu aku daftarin ke IB BNI di websitenya. Dong dong banget aku nggak nulis user id yang aku dapatkan dari pendaftaran tadi. Jadi disuruh log in aku ya nggak tahu user idnya apa hahaha akhirnya aku nelpon CS BNI Syariah, ngabisin pulsa 10 rebu eh disuruh ke kantor cabang terdekat. Emakk, nggak bisa bayangin aku lamanya aku harus antri. Akhirnya aku bela-belain antri, dan lamaaa banget aku patah hati. Aku perjalanan pulang melihat kantor BNI Konvensional, aku coba aja ngurusin di sana, pikirku BNI Konvensional dan Syariah tidak benar-benar berpisah, mereka adalah pisah ranjang bukan bercerai, hati tetap satu wkwkkwkwk eh ternyata bisa lhooo...asalkan kalian sudah daftar di ATM dan ngaktifin tadi. Aku cerita aja kalau aku lupa nggak nulis user id ku hihihi
Sim salabim, aku beli token e-secure senilai Rp. 20.000 untuk di Internet Bankingnya, sekalian aku ngurus yang Mobile Banking. Waah, dua-duanya bisa digunainnn hehehehe
Kalau pake IB Banking kalian harus gandengan kalau nggak sama token e-secure, sama satunya lagi yaitu m-secure (berupa aplikasi yang bisa kalian instal hanya jika kalian datang ke kantor cabang BNI maupun BNI Syariah). Kalau pake mobile banking kalian hanya butuh Smartphone instal BNI Mobile Banking yang ada di Playstore. Oy, minta aktifin mobile bankingnya di Bank nya biar bisa digunain buat transaksi. Untuk pengaktifan pertama kali mobile banking, kalian harus tersambung dengan internet oleh paket data dari no telepon yang terdaftar pada BNI/BNI Syariahnya. Untuk log in selanjutnya, aku sudah coba pake paket data nomor yang lain sudah bisa kok hehehe. Oy, usahakan nomor yg terdaftar di Tabungan itu berada pada SIM 1 ya atau sementara pas kalian ngaktifin, sim 2 nya jangan diaktifin dulu. Untuk log ini pakai wifi, pihak Bank tidak merekomendasikan karena takut data kalian dicuri. Waspadai wifi gratisan ya hehehe.
Ada biaya bulanan nggak dengan fitur yang menggiurkan ini? NGGAK ADA. Maka Nikmat manakah yang kalian dustakan?

Jadi kesimpulannya, aku sekarang pake Mandiri Online dan Mobile Banking BNI/BNI Syariah. Cara pakainya? SAMA-SAMA GAMPANG BANGETTT, hanya butuh koneksi internet tanpa pulsaa pastinyaa huhuuy

Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa saya nggak bikin Mandiri Syariah, hehehe denger-denger dari thread tetangga kalau pake mobile banking Mandiri Syariah, cek saldo aja kepotong Rp. 500 saldo. Omegattt #iykwim

Next thread saya posting caranya daftar internet maupun mobile banking nya yaa, doakan sehat terus hehehe amiin

Sekian review dari saya, kalau ada pertanyaan silahkan komen di kolom komentar yah..insyaallah saya jawab. Mungkin aku ceritanya nggak detil, tapi intinya seperti itu lah wkwkwk


Pengalaman Membuat Paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Jember Tanpa Calo atau Biru Jasa

Sudah lama nggak nulis di blog, akhirnya ada kesempatan juga nulis (Euh sok sibuk banget). Oke kali ini aku akan share pengalaman membuat paspor, sendiri, tanpa calo ataupun biro jasa. Percayalah, nggak ribet kok! Dan tentunya, sesuai harga nasional yang ditentukan Imigrasi Indonesia :D Hanya butuh waktu 2 jam prosesnya hehehe

Sebelum aku bikin paspor dan cus ke Jember, percayalah, aku merasa menjadi orang rempong sedunia padahal ya nggak gitu-gitu amat. Aku searching dari web satu ke web lainnya, baca pengalaman orang. Biar nanti pas sudah sampai di kantor imigrasi, persyaratan saya nggak kurang apa-apa dan nggak disuruh balik. Soalnya pengalaman teman, dia bolak balik gitu Lumajang-Jember karena kerikil-kerikil persyaratannya ada yang kurang.
Di thread ini saya khusus bercerita untuk pembuatan paspor yang ingin melanjutkan sekolah (S1, S2 atau S3) di luar negeri ya. Persyaratan umum memang sama saja dengan yang tertera di web keimigrasian.
Persyaratan UMUM :
Ingat! Fotocopy semua persyaratan dengan KERTAS A4
  1. FC ijazah
  2. FC Akta kelahiran
  3. FC Kartu Keluarga
  4. FC KTP
Ada kasus nih, nama Ayahku antara di Ijazahku, Akta dan KK beda.
Ijazah : Muh Zubairi
KK dan KTP : Moch Zubairy
Akta : Much Zubairy
Jalan keluarnya adalah JJejeeeng! (Pilih salah satu)
  1. Jika kalian ingin memakai nama ortu kalian yang seperti di Ijazah (dalam hal ini “Muh Zubairi”), maka mintalah surat keterangan ke Desa/Kelurahan yang menyatakan bahwa nama di atas adalah nama dari satu orang, dan surat keterangan tersebut dikhususkan untuk membuat paspor di kantor imigrasi ……..(tergantung mau bikin paspor dimana)
  2. Jika kalian ingin memakai nama ortu kalian yang seperti di KK, KTP atau Akta (dalam hal ini Moch Zubairy atau Much Zubairy), maka kalian perlu minta surat keterangan dari sekolah kalian (bisa SD, SMP atau SMA) yang menyatakan bahwa nama ayah “Muh Zubairi” di Ijazah itu dengan Moch Zubairy dan Much Zubairy, merupakan nama dari satu orang, dan surat keterangan tersebut dikhususkan untuk membuat paspor di kantor imigrasi ……..(tergantung mau bikin paspor dimana)
Sudah rampung? Belom, dikit lagi. Kalian mau S2 di luar negeri? Atau apply beasiswa di luar negeri?
Lampirkan form application atau apalah yang menyangkut pendaftaran kalian di Negara tujuan. Misal, aku kan mau daftar Taiwan Scholarship nih, makanya aku lampirkan Form Application Taiwan Scholarship-ku (jangan lupa formnya sudah kalian isi ya). Atau kalian yang sudah punya LoA (Letter of Acceptance) boleh pakai itu. Sebenarnya aku nggak nyiapin ini dari rumah, tapi untungnya aku emang sudah nyiapin di flashdisk, jadi pas mbak-mbaknya minta form tentang Taiwan itu, aku langsung print kan.
Jadi intinya , ini nih berkas yang aku bawa tadi :
  1. FC Ijazah
  2. FC KTP
  3. FC Akta
  4. FC KK
  5. Surat keterangan dari Desa yang menyatakan kalau nama Ayahku dari tiga versi tadi adalah orang yang sama
  6. Form Application Beasiswa (Intinya yang bersangkutan dengan Negara tujuan)
Langkah-langkahnya :
  1. Berangkatlah pagi ke Kantor Imigrasi karena pelayanan pengambilan nomor antrian hanya sampai JAM 10 PAGI.
  2. Menuju mbak-mbak yang jaga (biasanya dikerumunin orang) rame euy
  3. Mbaknya mulai ngecek berkas2 kita (Ingat, berkas yang diperlukan sudah aku sebutin di atas ya)
  4. Kita dikasih MAP WARNA HIJAU, di dalamnya ada form yang harus diisi dan surat pernyatan dengan Materai 6000. (Di dalem kantor imigrasi ada tempat Foto copy an dan jual materai, tenang ajee. Tapi kalau butuh nge-print kalian harus cari di luar kantor whehhee
  5. Isi form dan surat pernyataannya
  6. Ke mbaknya lagi buat minta nomor antrian
  7. Tunggulah, bersabarlah…untuk yang ngurusi paspor buat S2 biasanya dapat nomor antrian C-(angka), kemarin aku dapat C-38. Itu pas jam setengah 10, and you know, jam segituan untuk yang ngurusi paspor TKI sudah ada nomor antrian B-201. Nggak kebayang tuh dah nunggunya sampai kapan hehehe. Alhamdulillah untuk yang C-(angka) cenderung sedikit dan cepat.
  8. Ketika dipanggil, menuju loket untuk diperiksa lagi berkas-berkasnya. Ditanya-tanyain tentang keperluan ke luar negeri, siapa yang membiayai, per-orangan apa organisasi. Udah, gitu ajee. Mapnya tadi distempel2 gitu.
  9. Then, disuruh ke ruang foto. Map-nya dikasihkan mbak2nya buat di-input datanya. Dipanggil foto. Ditanyain lagi sama pak tukang foto, keperluan ke luar negerinya. Jawab aja ulalala
  10. Terakhir diarahkan ke bapak pewawancara yang terakhir, ditanyain lagi keperluannya apa, siapa yang membiayai, pekerjaan sekarang apa. Sudah, itu aja..dan the last dikasih struk yang harus dibayarkan lewat Bank. Aku sih bayarnya lewat BNI. (355rb, dengan rincian 300rb biaya paspor, 55rb biaya jasa TI Biometrik)
  11. Kata bapaknya, dalam 3 hari insyaallah sudah jadi, dan akan di-sms kalau sudah jadi.
  12. Menunggu deeeh :D
Gampang kan?? Aku Cuma butuh dua jam di kantor imigrasi, padahal tak kirain bakal antri tiada ujung hehehe
Oke, sekian cerita ini, kalau masih bingung, galau apalah, komen aja, insyaallah bakal tak jawab :D


*update : Alhamdulillah tembus NTUST Scholarshipnya, tapi sayang nggak jadi aku ambil T.T Sudah PW (Posisi Wenak) kerja T.T sama ortu juga nggak dibolehin berangkat. omegat.